Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa aliran darah sesuai dengan kebutuhan (American Heart Association). Mengingat tubuh sangat bergantung pada pasokan darah dari jantung, gagal jantung terang saja merusak hari-hari penderitanya. Kelelahan berlebihan, kesulitan bernapas, juga pembengkakan beberapa bagian tubuh merupakan gejala awal gagal jantung. Penyakit dengan risiko serangan jantung ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat di-cover oleh asuransi kesehatan.
Dilansir dari laman Hello Sehat, gagal jantung merupakan kondisi yang cukup umum terjadi di dunia. Sebab, setiap tahun terdapat 900 ribu kasus baru gagal jantung. Penyakit ini pun dapat menyerang berbagai kalangan usia. Namun, risiko probabilitasnya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Kondisi gagal jantung sendiri dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelainan katup jantung, masalah pada otot jantung, penyakit pada paru-paru, sampai diabetes.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, gagal jantung terklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yakni :
1. Gagal jantung sisi kiri.
Dilansir dari laman Hello Sehat, gagal jantung merupakan kondisi yang cukup umum terjadi di dunia. Sebab, setiap tahun terdapat 900 ribu kasus baru gagal jantung. Penyakit ini pun dapat menyerang berbagai kalangan usia. Namun, risiko probabilitasnya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Kondisi gagal jantung sendiri dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelainan katup jantung, masalah pada otot jantung, penyakit pada paru-paru, sampai diabetes.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, gagal jantung terklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yakni :
1. Gagal jantung sisi kiri.
Jenis ini mengacu pada kondisi ketika jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh dengan benar. Sebagai informasi, alur pompa darah yang datang dari paru-paru dimulai dari bilik atrium kiri, lalu ventrikel kiri, kemudian seluruh tubuh. Karena bertugas untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, bilik ventrikel kiri mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bilik jantung lainnya. Nah, ketidaknormalan pada bilik inilah yang menyebabkan gagal jantung bagian kiri. Gagal jantung sisi kiri memiliki dua subtipe: gagal jantung sistolik dan diastolik.
2. Gagal jantung sisi kanan.
2. Gagal jantung sisi kanan.
Jenis ini merujuk pada kondisi ketika darah “bekas” tidak teralirkan dengan benar. Bilik kanan jantung bertugas untuk menggerakkan darah “bekas” yang kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena menuju atrium kanan, ventrikel kanan, paru-paru, lalu bilik jantung sebelah kiri. Jenis kegagalan jantung ini biasanya efek samping dari gagal jantung sisi kiri. Alhasil, darah kembali ke pembuluh darah vena. Akibat yang terlihat adalah pembengkakan di kaki, pergelangan tangan, maupun saluran pencernaan dan hati.
3. Gagal jantung kongestif.
3. Gagal jantung kongestif.
Jenis ini merupakan kondisi ketika darah kembali ke paru-paru dan jaringan tisu tubuh. Ketika aliran darah yang keluar dari jantung melambat, darah mundur kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena. Alhasil, penumpukan di jaringan tisu timbul dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh terjadi. Pada kondisi tertentu, misalnya berbaring, darah yang terkumpul di paru-paru akan mengganggu pernapasan dan menyebabkan sesak napas. Selain itu, gagal jantung ini juga dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang natrium dan air.
Demikian ulasan tentang penyakit gagal jantung beserta fakta, penyebab, dan jenis-jenisnya. Asosiasi Jantung Amerika menyebut gagal jantung sebagai kondisi serius yang tidak ada obatnya. Meski begitu, menerapkan gaya hidup sehat merupakan cara pertama dan paling utama untuk mencegah kegagalan jantung. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya.
Demikian ulasan tentang penyakit gagal jantung beserta fakta, penyebab, dan jenis-jenisnya. Asosiasi Jantung Amerika menyebut gagal jantung sebagai kondisi serius yang tidak ada obatnya. Meski begitu, menerapkan gaya hidup sehat merupakan cara pertama dan paling utama untuk mencegah kegagalan jantung. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya.
Posting Komentar
Posting Komentar